BONTANG – Sebagai rangkaian peringatan Hari Penanaman Nasional Tahun 2017, Yayasan Bikal dan Green Generation bekerjasama dengan PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) menyelenggarakan seminar konservasi tanaman buah khas Borneo, di Auditorium Wali Kota Taman 3 Dimensi, Jalan Awang Long, Selasa (7/11) pagi. Hadir sekaligus membuka seminar ini adalah Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Hadir juga Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM Sofiansyah, Kepala BNK Nur Patria Kurniawan, Rusdiansyah dan Odit Ferry Kurniadinata dari Universitas Mulawarman sebagai narasumber, Ketua Yayasan Bikal Bontang Hamzah serta beberapa kepala OPD di lingkungan Pemkot Bontang. Dalam sambutannya, Neni Moerniaeni menyampaikan, bahwa Kaltim tidak hanya kaya dengan kekayaan alam, tapi juga kaya dengan flora dan fauna, termasuk tanaman buah khas Borneo. Untuk itu katanya, keanekaragaman tersebut harus bisa dipelihara dan dijaga kelestariannya. Karena melestarikan tanaman buah khas Borneo salah satu wujud dalam melestarikan lingkungan, dan pastinya bisa mengurangi degradasi lingkungan yang saat ini menjadi ancaman terbesar yang sedang dihadapi.

“Dalam hal melestarikan tanaman buah khas Borneo ini adalah tanggung jawab kita semua, karena selain bermanfaat untuk pelestarian lingkungan konservasi tanaman buah khas Borneo, ini juga sebagai upaya untuk menjaga ekosistem serta pastinya bernilai ekonomis. Sangat bermanfaat kalau dilakukan konservasi, karena bisa juga dijadikan sebagai destinasi wisata kota. Untuk itu, tidak bisa di tawar lagi, konservasi harus kita lakukan secara bersama-sama,” terangnya. Selanjutnya, Neni meminta supaya tidak hanya konservasi saja, tapi juga ada cagar alam. Dengan demikian apa yang dilakukan bisa menghasilkan pelestarian lingkungan dan nilai ekonomis. Paling penting katanya, lingkungan yang lestari akan menjadi warisan untuk anak cucu kita dikemudian hari. “Bunda bangga dengan anak-anak muda yang masih mau peduli dengan lingkungan. Yang mengikuti seminar ini harus ada ilmu yang diambil dan diterapkan di Kota Bontang. Tunjukkan kepada Indonesia, pada dunia, bahwa kita adalah masyarakat yang sangat peduli dan cinta akan lingkungan, kita menghargai lingkungan,” jelasnya . Sementara Ketua Yayasan Bikal Bontang M Hamzah menyampaikan, melalui seminar ini diharapkan menjadi geliat kembalinya buah khas Borneo yang saat ini mulai langka, sekaligus bertujuan untuk memperkenalkan tanaman buah khas Kaltim, yang kondisinya saat ini makin langka dan susah untuk di temui.

Selengkapnya baca di https://bontangpost.id/lestarikan-tanaman-buah-khas-kaltim/

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.