Penurunan kualitas lingkungan hidup dan rendahnya akses masyarakat terhadap aktivitas bisnis dan
ekonomi Serta kesehatan adalah sebagian dari keseluruhan permasalahan yang ada di Kalimantan
Timur. Di propinsi yang dikenal kaya ini, kerusakan lingkungan hidup baik di kawasan hutan maupun
pesisir menjadi persoalan yang cukup menonjol disamping masalah kemiskinan masyarakat desa
pesisir dan mereka yang hidup di sekitar kawasan konservasi.

Melihat kondisi tersebut, 1996, beberapa aktivis di Samarinda, Kalimantan Timur mendirikan Yayasan
Binakelola Lingkungan (BIKAL) yang kemudian pada tahun 2011 berganti nama dengan Yayasan Bikal
Karya Lestari (BIKAL). Organisasi non pemerintah ini mulai melakukan pendampingan masyarakat
khususnya masyarakat marjinal yang jauh dari akses dan berada di pesisir sejak 1998 untuk melakukan
penguatan kelompok masyarakat dan advokasi kebijakan terkait isu pesisir dan laut di Kota Bontang
sampai sekarang.